Sejarah Pelabuhan Makassar
Hampir semua pelabuhan di Nusantara berasal dari pelabuhan kecil, salah satunya adalah Pelabuhan Makassar. Berabad-abad telah dilewati pelabuhan ini, awalnya dimulai dengan singgahnya kapal-kapal kecil hingga kini adalah kapal-kapal besar pengangkut kargo yang menyinggahinya.
Pelabuhan Makassar yang kini namanya diubah menjadi Pelabuhan Soekarno Hatta dahulu dikenal sebagai Pelabuhan Sumbaopu milik Kerajaan Gowa-Tallo. Awalnya pelabuhan ini tidak cukup ramai karena popularitas dan fasilitasnya yang kalah dengan Pelabuhan Malaka, sehingga hanya sedikit pedagang asing yang singgah. Hingga pada abad ke-16 ketika Malaka dikuasai Portugis, para pedagang asing mulai mencari pelabuhan baru dan berakhir di Sumbaopu atau Makassar. Ramainya para pedagang pindahan dari Malaka ini menjadi awal mula berkembangnya Pelabuhan Sumbaopu menjadi pelabuhan besar.
Pelabuhan Makassar dipilih karena secara geografis dianggap aman bagi kapal-kapal untuk bersandar. Pada tahun 1803 Masehi, dilakukan perbaikan terhadap pelabuhan ini. Panjang dermaganya kala itu mencapai 83,73 meter, lebarnya 2,74 meter. Dermaga inilah yang menjadi saksi bisu ribuan pedagang singgah dengan barang dagangan yang dibawa menggunakan perahu hingga kapal-kapal besar.
Kini Pelabuhan Makassar telah menjadi salah satu pelabuhan besar di wilayah Indonesia bagian timur. Anda dapat dengan mudah menemui kapal-kapal pengangkut berat kosong kontainer 20 feet di Makassar yang berasal dari berbagai belahan dunia. Letaknya yang strategis, membuat pelabuhan ini tidak pernah sepi dari kapal-kapal yang singgah.
Selain kapal-kapal pengangkut tinggi kontainer 20 feet di Makassar, anda dapat menemui juga sarana transportasi lain yang menjadi pendukung keberlangsungan kegiatan di Pelabuhan Makassar ini. Beberapa sarana transportasi tersebut di antaranya meliputi layanan transportasi kereta api dan juga angkutan umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.